Tumpukan Sampah di Sumbar Diolah Jadi Produk Kerajinan

Editor: Makmun Hidayat

PADANG — Kerajinan pengolahan barang bekas atau sampah menjadi sebuah kegiatan masyarakat yang tengah tren di Sumatera Barat saat ini. Bahkan hampir di berbagai daerah mengikuti pelatihan dan memproduksi sampah menjadi kerajinan yang bernilai rupiah. 

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat mencatat penyebaran daerah yang memproduksi kerajinan yang menggunakan bahan dari sampah tersebar di Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, dan beberapa daerah lainnya. Artinya, dengan adanya kemampuan masyarakat mengelola sampah menjadi kerajinan, tidak hanya mendatangkan nilai ekonomi, tapi juga turut memberikan dampak lingkungan yang lebih baik.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, Zirma Yusri, saat memberikan keterangan kepada awak media di Padang, Selasa (17/12/2019). -Foto: M. Noli Hendra

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, Zirma Yusri, mengatakan, asal mula asal munculnya kerajinan yang menggunakan bahan dari sampah itu, adanya pelatihan dari sebuah komunitas atau penggerak bank sampah, yang mengajak masyarakat untuk melahirkan kerajinan dari sampah tersebut.

“Nah dari satu kelompok ke kelompok lainnya itu, berkembanglah hingga saat ini kerajinan yang menggunakan barang bekas itu. Tidak hanya dari penggerak di bidang lingkungan saja yang melatih masyarakat, tapi juga ada kegiatan pengabdian para dosen yang melakukan hal yang sama,” katanya, Selasa (17/12/2019).

Zirma menilai adanya lahir produk-produk kerajinan itu, dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat tentunya mendukung banyak pihak yang melakukan pelatihan terhadap masyarakat dalam hal menumbuh kembangkan perekonomian, melalui dari kerajinan yang dilakukan. Apalagi adanya era digital, kerajinan yang diproduksi juga dapat dipasarkan secara luas.

Lihat juga...