Tradisi Ater Ater Jaga Toleransi di Lamsel

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Remi, warga yang menerima ater ater menyebut sangat menghargai perbedaan.

“Ater ater menjadi bentuk menghargai orang yang lebih tua, sekaligus kebersamaan dengan pemeluk agama lain,” papar Remi.

Rukun Hariyoto, ketua Dewan Pastoral (Depas) menyebutkan, sikap toleransi antar umat beragama masih dipertahankan di wilayahnya.

“Toleransi dan sikap saling menghargai antar sesama masih dijunjung tinggi, terlebih kami dominan memiliki ikatan kekeluargaan, meski ada yang memeluk agama berbeda,” papar Rukun Haryoto.

Saat perayaan Natal 2019, tradisi ater ater masih dilestarikan. Sejumlah umat Katolik yang membuat makanan akan dihantar kepada umat yang beragama lain.

“Meski tindakan sederhana, namun tradisi itu menjadi simbol toleransi yang tetap bagus dilestarikan,” tambahnya.

Lihat juga...