Peternak Domba di Yogyakarta Kosongkan Kandang Akibat Bibit Langka
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
YOGYAKARTA — Sejumlah peternak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluhkan sulitnya mencari bibit anakan domba sejak beberapa waktu terakhir. Hal itu membuat sejumlah peternak memilih menghentikan sementara proses pembudidayaan dan mengosongkan kandangnya.
Salah seorang peternak domba, yang juga anggota Perserikatan Kambing dan Domba Yogyakarta (PKDY), Fais Fahrudin menyebutkan, kelangkaan khususnya anakan sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Hal itu disinyalir terjadi karena kebutuhkan yang tinggi, sementara ketersediaan stok di pasaran minim.
“Sejak hari raya qurban beberapa waktu lalu, sampai sekarang susah mencari bibit anakan. Kalaupun ada, harganya sangat tinggi. Anakan umur 2-2,5 bulan dipatok seharga Rp45-46ribu per kilogram hidup. Padahal biasanya hanya berkisar Rp27-32ribu per kilogram hidup,” ujarnya Senin (23/12/2019).
Menyikapi hal itu, Fais pun mengaku hanya bisa menunggu hingga harga jual bibit domba di DIY berangsur turun. Selain itu ia juga berupaya mencari dari daerah lain seperti Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
“Semestinya saat ini sudah jadwalnya untuk memulai mengisi kandang. Tapi karena bibit sulit didapatkan dan harganya mahal maka saya stop dulu. Kalau dihitung-hitung hasilnya mepet, mengingat harga jual saat ini hanya sekitar Rp42ribu per kilogram hidup. Atau dibawah harga bibit,” ungkapnya.
Fais sendiri merupakan salah satu peternak domba yang fokus pada pembesaran atau penggemukan. Memiliki kapasitas kandang sebanyak 60 ekor, ia biasanya membesarkan domba usia 2-2,5 bulan seberat kurang lebih 15 kilogram hidup dan menjualnya di usia 7-8 bulan dengan berat hidup mencapai sekitar 23 kilogram.