Perajin Noken Butuh Tempat Berjualan Jelang PON 2020

JAYAPURA — Perajin noken atau tas rajutan di Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua membutuhkan tempat yang layak untuk berjualan, apalagi saat perhelatan PON XX pada 2020.

Hilaria Adii, salah satu perajin dan penjual noken di Jalan Protokol Abepura, Kelurahan Kota Baru, Distrik Abepura, atau tepatnya di depan Saga Mall Abepura, mengaku hampir tiap hari menjajakan noken hasil rajutannya.

“Saya biasa jualan noken di depan Saga Abepura. Membuat noken merupakan kegiatan saya setiap hari. Saya sudah mulai membuat noken bermacam-macam corak untuk dijual sebagai suvenir PON 2020,” katanya, Selasa (3/12/2109).

Hanya saja, kata dia, kendala yang sering dihadapi dalam menjajakan noken ketika hujan, apalagi memasuki Desember sering kali hujan turun.

“Kalau hujan deras, tidak bisa jualan. Jadi untuk PON 2020 saya dan mama-mama perajin noken membutuhkan tempat yang nyaman dan aman dari hujan dan bebas dari kena asap sepeda motor untuk berjualan selama kegiatan nasional itu berlangsung,” kata Hilaria Adii.

Sementara itu, Mama Adii yang tak jauh dari tempat Hilaria berjualan mengemukakan bahwa noken yang mempunyai harga jual tinggi adalah noken yang terbuat dari kulit kayu dan kulit anggrek.

“Saya juga menjual noken bermacam-macam, yang paling murah yang terbuat dari benang nilon, yang lebih mahal noken kulit kayu serta noken kulit kayu yang dikombinasikan dengan anggrek,” katanya enggan menyebutkan harga.

Untuk membuat satu noken kulit kayu, dibutuhkan waktu satu minggu untuk proses merajutnya. “Biasanya kalau ada yang pesan, saya langsung membuatnya,” kata Mama Adii.

Sedangkan, Maria Mote, perajin dan penjual noken ditempat yang sama juga berharap pemerintah melalui dinas terkait memberikan perhatian kepada mereka.

Lihat juga...