OJK: Untuk Naik Kelas, UMKM Harus Miliki Tata Kelola yang Baik

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Kepala OJK Sumatera Barat, Darwisman, saat menyampaikan materi seputar sosialisasi keuangan syariah bagi 220 pelaku usaha mikro di Padang, Selasa (31/12/2019). Foto: M. Noli Hendra

Begitu juga BPRS dapat menerapkan hal yang sama kepada KSPPS yang ingin memperoleh pembiayaan dari BPRS. Sehingga nantinya, seluruh industri keuangan yang masuk dalam ekosistem tersebut sama-sama menjadi kuat.

Disebutkan juga, OJK tidak henti-hentinya mengajak semua pihak untuk dapat berjalan bersama untuk mengembangkan ekonomi syariah di Bumi Minang ini.

“Kita harus bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, MES, MUI, Universitas/Perguruan Tinggi, dunia usaha dan berbagai pihak dan elemen, untuk bersama-sama mensosialisasikan atas manfaat perbankan syariah dan rencana konversi Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah (BUS),” imbaunya.

Untuk itu, dengan telah diputuskannya konversi Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah (BUS), OJK menghimbau kepada seluruh pihak dapat mendukung.

Sementara itu, Wali Kota Padang yang juga Ketua Umum MES Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan bahwa keberadaan KSPPS adalah bahagian yang tidak terpisahkan daripada tiga level kelembagaan perbankan ini.

Ada Bank Nagari, ada BPRS, dan nantinya ada KSPPS yang akan menjadi terintegrasi sehingga satu sama lainnya akan saling kuat-menguatkan.

Pemko Padang telah serius sejak 2010 untuk menggunakan sistem keuangan syariah, dimulai dari pendirian koperasi syariah yang saat ini dikenal dengan KSPPS.

“Pemko Padang serius untuk membantu masyarakatnya mengembangkan usahanya, di antaranya dengan meningkatkan kualitas produknya agar layak jual baik untuk nasional maupun ekspor,” sebutnya.

Menurut Mahyeldi banyak sekali peluang pelaku UMKM untuk memasarkan produk berskala industri menjadi produk ekspor, khususnya terhadap produk unggulan dari Padang, misalnya rendang.

Lihat juga...