Masyarakat AS yang Inginkan Trump Dipecat Kurang dari Setengah
NEW YORK — Kurang dari setengah masyarakat Amerika mengatakan mereka menginginkan Donald Trump dipecat setelah presiden AS itu pada Rabu (18/12) dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, menurut hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos yang diterbitkan Kamis (19/12).
Gambaran sikap rakyat Amerika itu memberikan tantangan bagi kubu Demokrat, yang ingin melihat Trump, dalam sidang Senat AS, diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden.
Jajak pendapat daring secara nasional itu yang diselenggarakan beberapa jam setelah DPR pada Rabu menetapkan bahwa Trump telah menyelewengkan jabatannya serta menghalangi Kongres.
Trump dianggap bersalah karena menahan bantuan militer bagi Ukraina serta menekan presiden negara itu untuk melakukan penyelidikan terhadap lawan politik Trump, Joe Biden.
Ketua DPR Nancy Pelosi, tokoh utama Demokrat di Kongres, sebelumnya agak ragu untuk mengusung proses pemakzulan terhadap Trump karena ia khawatir kurang ada dukungan dari masyarakat.
Ketika ditanya soal dakwaan dalam pemakzulan, 53 persen responden setuju bahwa Trump sudah menyelewengkan kekuasaannya dan 51 persen setuju bahwa dia menghalangi keputusan Kongres.
Sebanyak 42 persen responden, yang sebagian besar di antaranya adalah pengikut Demokrat, mengatakan Kongres harus menjatuhkan sanksi akhir dan mencopot jabatan presiden yang dipegang Trump. Senat adalah lembaga yang memiliki kekuatan untuk membuat Trump dipecat.
Trump, presiden ketiga yang dimakzulkan dalam sejarah AS, menghadapi sidang pemakzulan di Senat awal tahun depan.
Kalangan anggota dari Partai Republik, yang menguasai Senat, selama ini telah memberikan dukungan kuat bagi Trump selama proses pemakzulan di DPR bergulir.