Manjakan Pengunjung, Taman Burung TMII Terus Berbenah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Saat keluar dari kubah barat, berlanjut dengan memasuki lorong pembatasan. Ini merupakan peristirahatan, sebelum kemudian memasuki kubah timur.
Di lorong perbatasan ini tersaji kafetaria yang menjual makanan dan minuman ringan.
Kafe ini juga menjual makanan untuk ikan-ikan di danau Wallace yang terhampar. Sambil memberi makan ikan, pengunjung bisa melihat lincahnya angsa-angsa putih berenang.
Di area ini, pengunjung juga bisa berfoto dengan burung jinak, yaitu Kakatua yang lucu dan menggemaskan. Satu kali sesi foto dengan si genit Kakatua, pengunjung cukup membayar Rp 5.000 rupiah.

Usai berfoto, pengunjung bisa melanjutkan penjelajahan ke kubah timur. Di kubah ini tersaji jenis burung asal Sulawesi, Maluku dan Papua. Seperti, burung Mabruk, Kasuari, Nuri, Cendrawasih, dan lainnya.
Di kedua kubah itu, burung-burung dibebaskan terbang melayang hinggap dari satu pohon ke pohon satunya. Tersaji juga pepohonan langka, seperti kenari, jeruk kingkit, dan pisang seribu.
Semua pohon langka itu memberi tempat nyaman bagi burung-burung tersebut sambil menikmati sajian pepaya, pisang, dan jagung.
Kombo berharap destinasi wisata Taman Burung ini dapat didatangi banyak masyarakat untuk lebih mengenal ragam burung khas Indonesia.
“Berwisata ke Taman Burung ini, pengunjung bisa belajar dan mengenal berbagai jenis burung yang terdapat di seluruh Indonesia,” pungkasnya.