Manjakan Pengunjung, Taman Burung TMII Terus Berbenah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Jadi tidak bisa dibandingkan dengan Ragunan, karena dibiayai pemerintah. Tapi kalau dibandingkan dengan Fauna Land Ancol, kita paling murah untuk harga tiketnya,” ujarnya.
Kombo menjelaskan, Taman Burung TMII merupakan salah satu destinasi wisata di bidang satwa yang terbesar di Indonesia. Pemerintah DKI Jakarta menetapkannya sebagai wahana konservasi yang melindungi berbagai jenis burung langka di Indonesia.
Pembangunan Taman Burung ini atas ide cemerlang Ibu Negara yaitu Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto.
Pada awalnya, Taman Burung dibangun tahun 1975 dengan hanya satu kubah dan diresmikan tanggal 19 Agustus 1976. Kemudian dikembangkan menjadi sembilan kubah pada tahun 1986 dan diresmikan oleh Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar HM Soeharto, pada tanggal 27 April 1986.
“Gagasan dan ide Ibu Tien Soeharto sangat cemerlang membangun Taman Burung ini. Jenis burung dari seluruh Indonesia ditampilkan di sini, kita jadi mengenalnya,” ujarnya.
Menurutnya, dalam membangun Taman Burung ini, Ibu Tien Soeharto menggandeng ilmuwan-ilmuwan dan stakeholder yang kompeten, berkualitas dan mumpuni dalam bidang flora-fauna. Hingga Taman Burung ini memiliki koleksi ratusan burung.
“Saat ini kami punya 164 jenis burung dengan jumlah 1.000 ekor lebih, dan ditempatkan di dua kubah tersebut,” ujarnya.
Selain itu, tambah dia, ada juga penangkaran fokus pada jenis burung berkicau, burung Gagang Bayam Timur, Burung Merak Hitam dan lainnya.
Dengan dibangunnya Taman Burung, Ibu Tien Soeharto berharap masyarakat Indonesia dapat berkunjung ke habitat aslinya tidak jauh dan memerlukan biaya mahal. Tapi cukup dengan berkunjung ke TMII sudah bisa melihat ragam jenis burung khas Indonesia.