Kemenpar Ekraf Dorong Rendang Jadi Warisan Budaya Dunia
Editor: Makmun Hidayat
Dalam perkembangannya, sekarang ini menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan menterinya Wisnuthama. Diharapkan menjadi angin segar untuk mewujudkan rendang sebagai makanan warisan budaya dunia.
Lebih lanjut Vita menjelaskan,kalau dulu ekonomi kreatif itu yang mengurusi kuliner, juru masak atau pelakunya. Lalu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengurus pedagang. Sekarang paling hanya dua ini sudah digabungkan promosi destinasi wisata dan makan kuliner termasuk pelakunya.
“Nah ada tim percepatan ini menjadi satu anugerah mudah-mudahan Pak Wisnutama dengan sangat kreatif membantu promosi dari rendang dan destinasi Sumbar,” ujar Vita.
Karena menurutnya, yang menarik rendang ini adalah rempah-rempah bumbunya. “Kalau dibilang rendang sehat, nggak? Nah di dunia sana itu di UNWTO pada Forum on Tourism Gastronomy, ada satu ketentuan untuk destina wisata kuliner, yakni makanan itu harus jadi gaya hidup dan budaya dari tempat itu,” ujarnya.
Jadi tambah dia, kalau rendang siapa pun orangnya pasti mengenal itu adalah masakan khas Sumbar. “Jadi makan rendang itu sudah menjadi gaya hidup,” ujarnya.
Yang kedua adalah lokal produk. Bahwa jelas dia, bahan-bahan yang digunakan adalah bahan lokal. Yang masak rendang kan bukan orang Sumbar saja. Sehingga kita membiarkan mereka gunakan lokal produknya, tetapi tidak merubah prosesnya dan rasanya juga dapat.
“Lokal produk itu menjadi daya tarik para wisatawan luar negeri. Mereka datang ke satu tempat nanti tanya, misalnya dimana rempah-rempah ini ditanam. Atau misalnya beras Solok, boleh datang ke Solok. Jadi ada daya tarik culture dan heritage,” tandasnya.