BATAN Kembangkan Teknologi Pemisahan Teknesium dari Molibdenum
Editor: Makmun Hidayat
Molibdenum yang berasal dari alam ini, saat ditembak dengan neutron akan berubah menjadi Mo-99. Dan Tc-99 ini didapatkan dari proses peluruhan Molibdenum.
“Kerja sama ini akan berfokus pada teknologi yang bisa menyerap peluruhan Mo-99 ini. Karena teknologi yang bisa digunakan, tidak bisa berfungsi pada proses ini,” ujar Rohadi.
Dengan kerja sama ini, harapannya hasil penelitian terkait teknologi ini, baik yang sudah dilakukan oleh pihak BATAN maupun Kaken akan bisa memberikan hasil yang lebih cepat dan maksimal.
“Di PTRR BATAN sendiri sudah dilakukan penelitian selama empat tahun terakhir terkait materi penyerap untuk menyerap Teknesium ini dari Mo-99. Dengan kualifikasi, memiliki daya serap tinggi dan mempunyai kapasitas seleksi yang tinggi juga,” paparnya.
Pada tiga tahun awal, masih akan melakukan penelitian terkait teknologi yang paling pas untuk melakukan tindakan ini. “Baru setelah itu, akan dibangun fasilitas yang memanfaatkan reaktor Siwabessy,” tandasnya.
Sementara, NAIS akan berfokus pada pengamanan selama proses pemisahan ini berlangsung. “Kan nanti akan digunakan Molibdenum alam dalam jumlah besar. Disinilah NAIS berperan, untuk memantau keamanan dan keselamatan proses tersebut,” urai Rohadi lebih lanjut.
Kepala BATAN Anhar Riza Antariksawan saat dihubungi secara terpisah, menyatakan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat membangun pengembang iptek nuklir khususnya pada pengembangan radioisotop dan radiofarmaka.
“Jadi harapannya akan ada peningkatan penguasaan teknologi, peningkatan kapasitas SDM dan penguatan jejaring kerjasama di skala internasional. Sehingga apa yang menjadi target BATAN di 2020, yaitu peningkatan pemanfaatan iptek nuklir bagi kepentingan masyarakat akan semakin meluas dan dirasakan secara langsung,” kata Anhar.