63 Warga Sikka Tertular HIV dan AIDS

Editor: Koko Triarko

Menurutnya, di Kabupaten Sikka paling banyak terinfeksi warga yang berumur 25 sampai 49 tahun sebanyak 75 persen, disusul dengan umur 20 sampai 24 tahun sebanyak 14 persen.

“Tentunya kami tidak bisa sendirian, sehingga selalu mengajak tokoh agama dan warga melalui wadah Warga Peduli AIDS (WPA) untuk melakukan sosialisasi mengenai HIV dan AIDS kepada masyarakat,” tuturnya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus, mengatakan, di kabupaten Sikka terdapat tiga penyakit yang menjadi prioritas untuk diperangi, yakni Malaria, Hepatitis B serta HIV dan AIDS.

Pet, sapaannya menyebutkan, selain menjadi tugas KPA, penyakit HIV dan AIDS juga menjadi konsen Dinas Kesehatan, mengingat kasusnya masih tinggi dari tahun ke tahun serta menyebabkan korban jiwa.

“Harusnya, KPA Sikka membuka pos pemeriksaan kesehatan di pelabuhan Laurens Say Maumere, agar setiap penumpang yang datang diperiksa kesehatannya. Ini untuk mencegah menularnya penyakit ini,” harapnya.

Menurut Pet, banyak kasus HIV dan AIDS yang penularannya dilakukan oleh warga yang merantau di luar daerah yang tidak mengetahui dirinya sudah tertular penyakit ini.

“Ada suami yang sudah tertular HIV dan AIDS di tanah rantau dan sekembalinya ke kampung dia menularkan virus tersebut kepada istrinya. Maka, banyak ibu rumah tangga yang menderita HIV dan AIDS,” pungkasnya.

Lihat juga...