Warga Palue Beli Air Bersih untuk Minum di Ropa Ende
Editor: Mahadeva
MAUMERE – Hampir sebagian besar warga di delapan desa yang berada di Pulau Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT setiap hari kesulitan air bersih.
Warga desa Lidi, Tuanggeo, Walariwu, Rerewairere, Ladolaka, Kesokoja, Nitunglea dan Ladolaka, hingga kini masih kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan minum. “Hampir setiap hari warga di Pulau Palue membeli air minum untuk minum dan memasak di Ropa maupun Marole. Yang hanya butuh waktu paling lama satu jam pelayaran saja,” sebut, Bakri Kari, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sikka, Sabtu (9/11/2019).
Di Pulau Palue, ada banyak sumur air asin yang dipergunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Sementara sumur air tawar, hanya ada di dua desa saja yakni Malariwu dan Rerewairere. “Sumur air tawar hanya ada di desa Maluriwu dan Rrewairere. Ada tiga tapi satu sudah tertutup, sehingga tidak bisa dipergunakan akibat tertimbun material saat banjir bandang,” tambahnya.

Santi, Kepala Seksi Kesos Desa Lidi menyebut, saat musim hujan warga bisa bernafas lega, sebab air hujan bisa ditampung di bak air yang dibuat warga dari semen. Air itu untuk dimasak dan diminum sehari-hari oleh warga di Pulau Palue.
Jika tidak ada hujan, warga di Pulau Palue terpaksa membeli air bersih untuk minum dan memasak sehari-hari. Kalau untuk mandi ada sumur air asin. “Kadang seminggu dua kali warga membeli air di Ropa atau Maurole dengan harga Rp10 ribu untuk ukuran jeriken 30 liter. Paling satu keluarga hanya bisa beli Rp40 ribu saja, kalau kapal kayunya berukuran kecil,” terangnya.