Tol Sumatera Beroperasi, Jadi Tantangan Pelayanan Angkutan Nataru
LAMPUNG — Beroperasinya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) dan Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) jadi tantangan angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Tantangan kemacetan di pintu masuk pelabuhan saat Nataru disampaikan Nurhadi Unggul Wibowo, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten.
Nurhadi sapaan akrabnya menyebut berkaca pada data angkutan Nataru 2018/2019 terjadi stagnasi di pintu masuk Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Di Pelabuhan Bakauheni meski JTTS yang beroperasi hanya ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, stagnasi kendaraan terjadi di loket penjualan tiket.
Pada angkutan Nataru 2019/2020 beroperasinya ruas tol Bakter dan tersambung dengan ruas tol Terpeka berpotensi menimbulkan kemacetan.
Manajemen rekayasa lalu lintas disebutnya akan dikoordinasikan dengan BPTD, Kepolisian, ASDP, Syahbandar dan unsur terkait.
Sesuai dengan kapasitas dermaga sebanyak 6 unit dermaga disediakan di Merak dan Bakauheni. Dermaga tersedia tersebut meliputi 1 pasang dermaga eksekutif Bakauheni-Merak dan 5 pasang dermaga reguler Bakauheni-Merak. Sejumlah kantong parkir di dermaga juga disediakan untuk mengurai kemacetan.
“Fenomena bootle neck dimana kelancaran di jalan tol Sumatera yang lancar akan tersumbat di pintu masuk pelabuhan sudah terjadi pada Nataru 2018/2019 harus diantisipasi pada Nataru 2019/2020 karena ruas Terpeka semakin memperlancar arus kendaraan,” papar Nurhadi Unggul Wibowo di Grand Elty Kalianda, Jumat (22/11/2019).
