Potensi Singkong Jadi Pendukung Ketahanan Pangan

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Pengolahan singkong, yang merupakan bahan baku lokal Indonesia, selain bisa mendorong ketahanan pangan nasional ternyata bisa menjadi alternatif makanan sehat bagi anak-anak.

Terutama bagi anak-anak yang tidak boleh mengkonsumsi terigu, gandum maupun susu atas alasan medis. Bahkan, produk yang berbahan dasar singkong ini pun mampu menembus pasar internasional.

Founder Ladang Lima Annisa Pertiwi menyebutkan singkong dapat diolah menjadi tepung serbaguna. “Dengan diolah menjadi tepung serbaguna begini, maka akan bisa diolah menjadi produk lain,” kata Annisa saat ditemui di Indonesia Women’s Forum 2019 di Gandaria City Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Annisa menyebutkan sejak tahun 2013, dirinya melakukan penelitian terkait pengolahan singkong ini. Awalnya hanya untuk kebutuhan konsumsi anak-anaknya, tapi karena banyaknya sentra petani singkong di Pasuruan, akhirnya ia melakukan penelitian dan kerja sama dengan masyarakat sekitar untuk memproduksi olahan singkong.

“Masyarakat Indonesia ini sudah terlalu lama dimanjakan dengan makanan yang berbahan dasar gandum, yang import. Jadi saya berfikir kenapa tidak mengupayakan makanan sehat tapi berasal dari bahan baku lokal,” urai Annisa.

Dengan bekerja sama dengan Ibu-ibu rumah tangga di daerah tempat tinggalnya dan di daerah Pasuruan, Annissa menyebutkan sudah ada tepung premiks singkong, pasta singkong, mie sayur dan produk cookies yang berhasil dipasarkannya hingga ke mancanegara.

“Menurut saya, kita harus menguasai hilirnya. Dalam artian, kita jangan menjual singkong dan tepung singkongnya tapi lebih kepada produk olahan lanjutan. Selain secara nilai lebih sehat, kita juga berpeluang ekspor,” ujarnya lebih lanjut.

Lihat juga...