Pondok Pesantren Al Kasyaf Sumbar, Upayakan Ragam Terobosan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Dari 80 orang santri, sebanyak 30 orang tinggal di asrama. Mereka itu dibagi pada dua asrama, yakni asrama putra, dan asrama putri. Ke depan kita berharap jumlah santri terus bertambah,” ujarnya.

Ia menyebutkan, kabar baik yang dimiliki oleh Ponpes Al Kasyaf yaitu saat ini ponpres dimaksud sudah melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri, sejak dua tahun lalu. Hal ini diakuinya, memang karena ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki cukup memadai.

Tidak hanya soal sarana komputer, di ponpes itu, juga memiliki ruang pelatihan menjahit, pelatihan las listrik, laboratoriun, dan pustaka. Ponpes Al Kasyaf juga telah memiliki laboratorium komputer yang lengkap.

“Walau dari segi sarana dan prasarana cukup memadai, namun perhatian pemerintah daerah masih bisa dikatakan kurang. Sebab semua sarana yang ada itu berasal dari bantuan yayasan,” ujarnya.

Menurutnya, keterbatasan itu tidaklah membuat para santrinya patah semangat. Sebab berbagai pretasi masih bisa diraih, baik prestasi secara akademisi, maupun melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.

Para santri selain tahfidz, pandai membaca kitab kuning, berpidato, dan pengetahuan agama lainya, juga mampu meraih juara pada lomba silat, drum band.

“Jadi berbagai prestasi itu akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menjadikan Ponpes Al Kasyaf ini sebagai pilihan nantinya,” harapnya.

Menanggapi hal ini, Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menjelaskan bahwa sebenarnya daerah itu memiliki perhatian yang besar terhadap pondok pesantren. Pendidikan keagamaan juga telah masuk sebagai salah satu visi misi  dalam meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan masyarakat.

Lihat juga...