Menlu Beberkan Poin kerja Sama Bilateral Indonesia-Korsel
BUSAN-KOREA — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan beberapa poin kerja sama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan terkait kerja sama pengembangan atau persiapan relokasi ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
“Ini juga tadi ditandatangani oleh Pak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) dengan mitranya Korsel. Pada intinya kerja sama tersebut mengatur beberapa bidang kerja sama antara lain pembangunan kota dalam perspektif kewilayahan,” kata Retno Marsudi kepada wartawan di Lotte Hotel Busan, Korsel, Senin malam (25/11/2019).
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah menyaksikan penandatanganan tiga kesepakatan di Hotel Westin Busan, Senin (25/11), yakni selesainya negosiasi comprehensive Economic Partnership (CEPA) antara Indonesia dengan Korea, kesepakatan bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas dan ketiga adalah MoU mengenai “technical Cooperation on capital city relocation and development”.
Menlu menjelaskan bahwa kerja sama persiapan perpindahan ibu kota Jakarta ke Kalimantan Timur ini meliputi perencanaan dan perancangan kota, pembangunan di bidang pekerjaan umum dan perumahan.
“Termasuk rekayasa konstruksi, teknologi, dan manajemen yang menyangkut jalan, jembatan, air bersih, air baku, bendungan, pengendalian banjir, air minum, sistem drainase, persampahan, air limbah domestik, perumahan, dan gedung,” katanya.
Retno mengungkapkan bahwa bentuk kerja samanya antara lain adalah “current” informasi, berbagi pengalaman, pengetahuan dan teknologi, penugasan tenaga ahli, peningkatan kapasitas dan juga kerja sama-kerja sama teknis yang disepakati kedua belah pihak.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimnatan Timur ini saat bertemu dengan beberapa CEO perusahaan besar asal Korea Selatan.