KUD Mandiri Lestari Sejahtera Madura Tekan NPL Hingga 0,55 Persen
Editor: Koko Triarko
“Kita kemudian membagi tim dan mengunjungi warga yang angsurannya macet, untuk yang memiliki pinjaman lebih dari satu tempat. Kita sarankan untuk menutup pinjaman lainnya dan fokus pada satu pinjaman saja. Sementara untuk yang usahanya mengalami penurunan, kita bantu dengan menawarkan tambahan modal, supaya usahanya bisa bangkit kembali,” jelasnya.
Menurut Ery, yang paling susah adalah menangani kredit macet yang disebabkan oleh karakter penerima kredit, karena sebenarnya mereka memiliki uang, namun enggan untuk membayar angsuran. Untuk menghadapi kasus seperti ini, Ery tetap mendatanginya secara terus-menerus.
“Jadi kita datangi untuk mengingatkan membayar angsuran mulai dari H-1 menjelang batas akhir pembayaran, kemudian pada hari H kita datangi kembali dan jika belum dibayarkan juga, besoknya kita datang lagi. Ada yang satu minggu kemudian baru mau membayar tunggakan, ada juga yang sampai sebulan. Cara pendekatan seperti ini cukup efektif, sehingga mampu menekan NPL kita,” kata Ery.
Setelah empat bulan melakukan pendekatan, Ery dan teman-temannya berhasil menekan NPL dari 12 persen hingga saat ini tersisa 0,55 persen. Padahal, jumlah penerima bantuan ‘Modal Kita’ saat ini total mencapai 1.360 orang.
Bantuan ‘Modal Kita’ tersebut diberikan kepada keluarga prasejaktera atau Pra KS, KS 1,. KS 2 dan KS 3. Sementara sebagian besar pinjaman yang angsurannya macet dari kalangan Pra KS.
Menurutnya, pihak yayasan sebenarnya memberikan kuota pinjaman bantuan untuk 502 Pra KS, namun koperasi hanya menyalurkan kepada 146 Pra KS.
“Kita sebenarnya bisa mencapai target 502 orang, tetapi sesuai dengan arahan dari yayasan, untuk Pra KS yang sudah memiliki pinjaman di lembaga keuangan lainnya, sementara tidak kita berikan terlebih dahulu, dengan tujuan supaya beban mereka tidak makin berat,” pungkasnya.