Kronologi Letusan Gunung Merapi Diungkap Badan Geologi
JAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan kronologi letusan Gunung Merapi yang terjadi pada 9 November 2019.
Berdasarkan data yang diterima, Sabtu (9/11/2019), pasca letusan 14 Oktober 2019, data pemantauan gunung api Merapi di Jawa Tengah-Yogyakarta mengalami peningkatan pada 25 Oktober 2019. Yaitu, kenaikan jumlah gempa vulkano-tektonik dalam (VTA) yang mencapai 12 kali.
Peningkatan tersebut diikuti dengan kenaikan gempa gempa dangkal pada 26 hingga 28 Oktober. Pada 28 Oktober jumlah gempa vulkano-tektonik dangkal (VTB) mencapai lima kali dan multi-phase (MP) mencapai 27 kali. Setelah itu kegempaan menurun kembali dengan jumlah rata-rata gempa VTA dan VTB 1 kali per hari dan MP sekitar lima kali per-hari.
Berdasarkan foto drone 30 Oktober 2019, di pusat kubah lava teramati material baru berupa sumbat lava yang terangkat. Hal itu diduga terkait dengan peningkatan aktivitas pada 25 hingga 28 Oktober 2019. Aktivitas kegempaan kembali meningkat pada 8 November 2019, dimana tercatat gempa VTA tiga kali, VTB sembilan kali, dan MP 44 kali. Pada Sabtu (9/11/2019) pukul 06.21 WIB terjadi letusan terekam di seismogram dengan amplitudo 65 mm dan durasi 160 detik.
Awan panas meluncur dengan jarak sekitar dua kilometer ke arah Kali Gendol. Kolom asap letusan setinggi kurang lebih setinggi 1500 m dari puncak. Untuk mengantisipasi gangguan abu vulkanik terhadap penerbangan maka VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) diterbitkan dengan kode warna Orange. Hujan abu dilaporkan terjadi di sekitar Gunung Merapi dengan arah dominan ke sektor barat sejauh 15 kilometer dari puncak.