Koster Tegaskan Segera Bentuk Tim ‘Review’ Produk Hukum
Editor: Makmun Hidayat
Kedua, Belanja Daerah sebesar Rp7,281 triliun yang terdiri dari: Belanja Tidak Langsung sebesar Rp4,463 triliun (61%), Belanja Langsung sebesar Rp2,817 triliun (39%); Ketiga, angka Defisit sebesar Rp675,174 miliar (10,22%).
Koster menambahkan, postur APBD Semesta Berencana Tahun 2020 dirancang dengan prinsip kehati-hatian (prudent) sehingga lebih sehat dan lebih berkualitas, yaitu disatu sisi dilakukan dengan upaya-upaya mengoptimalkan pendapatan daerah dan disisi lain dengan melakukan efisiensi dan penghematan dalam Belanja Daerah.
Alokasi anggaran benar-benar difokuskan untuk mendukung program prioritas dan program yang bersifat produktif serta bermanfaat bagi masyarakat. Besaran defisit yang merupakan selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah yang dihitung secara terukur, cermat, dan solutif.
Dari sisi Pendapatan Asli Daerah, target yang dicanangkan sebesar Rp3,762 triliun tersebut merupakan target realistis berdasarkan pencapaian (baseline) tahun 2019. Target ini meningkat secara signifikan sebesar Rp362 milyar jika dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah pada APBD Induk tahun 2018 sebesar Rp3,4 triliun.
Postur APBD Semesta Berencana Tahun Anggaran 2020, dikatakan Koster, lebih sehat dan lebih berkualitas, yang ditandai dengan berbagai perbaikan.
“Untuk pertama kali Belanja Daerah Provinsi Bali APBD-nya mencapai angka Rp7,281 triliun. Dalam satu tahun meningkat sebesar Rp781 miliar atau 12%, dibandingkan dengan APBD Tahun 2018 sebesar Rp6,5 triliun. Pendapatan Asli Daerah meningkat sebesar Rp362 milyar atau 10,6% dalam 1 tahun, dibandingkan dengan APBD Tahun 2018,” tandasnya.