Kondisi Aliran Sungai Batanghari di Sumbar, Memprihatinkan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PADANG – Aktivitas penambangan emas secara ilegal yang terjadi di Sungai Batanghari, yang melintasi sejumlah kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar), selama ini telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang memprihatinkan.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi Kerusakan Ekosistem akibat Penambangan di Sungai Batanghari bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Padang, Rabu (13/11/2019).
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, menyatakan bahwa pemerintah merasa prihatin melihat kondisi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penambangan emas liar, dengan menggunakan merkuri yang berdampak langsung kepada kesehatan dan lingkungan.

Ia menyebutkan, kerusakan lingkungan akibat penambangan liar dan penggunaan merkuri itu, bukan hanya pada air tanah, namun juga berdampak hingga ke sayur sayuran serta buah-buahan yang terpapar oleh merkuri, yang sangat berbahaya tersebut.
Hal ini dikarenakan apabila merkuri itu masuk ke dalam tubuh akan mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh.
“Kondisi ini mesti menjadi perhatian kita bersama untuk berkomitmen mengatasi pencemaran yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan, penambangan liar dan penggunaan merkuri,” katanya, Rabu (13/11/2019).
Menurutnya, kerusakan yang diakibatkan dari aktivitias itu, berefek jangka panjang jika keberlanjutan ekositem lingkungan sangat sulit dipulihkan, butuh kerjasama yang terpadu antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, aparat dan seluruh unsur masyarakat.