Fasilitas Kurang Memadai tak Halangi Pengembangan Renang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Siswa bernama Alam Saputra (10) siswa kelas 5 SDN Gedung Harta dan Denada Putri Maesaroh (9) yang dilatihnya bisa menyabet juara O2SN antarkecamatan. Alam Saputra menyabet juara 2 dan Denada Putri meraih juara 3.

Para siswa SDN Gedung Harta belajar renang di kolam Hidayah Kuring, Kecamatan Kalianda, menghadapi kejuaraan renang antarpelajar bupati Cup 2019, latihan digelar rutin setiap pekan, belum lama ini. Foto: Henk Widi

Sejumlah teknik dasar renang dan gaya yang diperlombakan tetap diajarkan kepada anak didiknya. Sejumlah gaya yang kerap dipertandingkan meliputi gaya katak, bebas, kupu kupu, dolphin dan berbagai gaya lain.

Berbagai teknik dasar renang menurutnya diajarkan di kolam berukuran panjang kurang dari 25 meter. Padahal idealnya kolam untuk olahraga renang memiliki panjang 50 meter untuk lintasan panjang dan 25 meter untuk lintasan pendek.

“Teori tentang peraturan dan ukuran kolam renang standar olahraga selalu diajarkan kepada siswa meski praktiknya hanya berlatih di sungai,” papar Kafit.

Kafit menyebut hanya sesekali melakukan latihan di kolam renang yang memenuhi standar. Kolam renang yang cukup representatif diantaranya di Negeri Baru Resort Kalianda, kolam renang Hotel Marcopolo.

Latihan diselingi pada sejumlah kolam diakui Kafit sekaligus menggembleng siswa pada sejumlah kondisi kolam berbeda. Ia juga selalu berkoordinasi dengan orangtua siswa didiknya sebelum latihan renang.

Kafit menyebut dari puluhan siswa yang belajar renang secara privat memiliki beragam tujuan. Selain sebagai kegiatan ekstrakurikuker sejumlah orangtua mendukung anaknya belajar renang. Sebab olahraga renang sejak usia dini memiliki banyak manfaat.

Lihat juga...