Dua Rumah di Banjarnegara Tertimbun Longsor, Satu Orang Meninggal
Editor: Koko Triarko
“Karena sudah tengah malam, saya biarkan saja dan baru pada Sabtu (2/11/2019) pagi, saya bersama beberapa tetangga menutup rekahan tanah tersebut. Setelah itu, saya mendengar beberapa warga ada yang berlarian sambil berteriak, ‘longsor-longsor1’” terangnya.
Saat longsor, istri Juniarto, Rohimah, sedang berada di dalam rumah bersama tiga anaknya. Ia merasakan rumahnya seperti bergetar. Tanpa pikir panjang, Rohimah langsung mengajak ketiga anaknya untuk keluar rumah. Anak-anak diungsikan ke rumah mertuanya.
“Waktu saya keluar rumah bersama anak-anak, rumah terasa bergerak. Tetangga sebelah yang dihuni para penjual bakso pangsit rumahnya masih tutupan, saya coba teriak untuk membangunkan, tetapi tidak ada yang menjawab. Hingga waktu rumah ambruk terkena longsor, ketiganya masih berada di dalam rumah,” kata Rohimah.
Menurut Rohimah, kejadiannya sangat cepat, rumahnya bergetar dan langsung ambruk. Beruntung, ia masih sempat keluar dari rumah bersama anak-anaknya.
“Seperti tsunami, ‘bruggg’, begitu,” tutur Rohimah.
Sementara itu, tim dari BPBD Banjarnegara bersama masyarakat sekitar dan berbagai elemen, melakukan evakuasi di lokasi. Korban meninggal, Winoto baru bisa dievakuasi sekitar pukul 08.00 WIB.
Hingga saat ini, lokasi longsor masih dipadati warga. Mereka juga kerja bakti membersihkan reruntuhan longsor di tengah rintik hujan.