BNPB Sosialisasikan Metode Baru Evakuasi Mandiri Bencana
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
JAKARTA — Metode pembelajaran evakuasi mandiri dengan lagu bisa membangkitkan perasaan yang senang dan gembira, sehingga apa yang diberikan dapat dengan mudah dipahami dan diingat dalam memori. Hal itu juga akan mencegah ketakutan atau kecemasan berlebihan yang berujung pada kepanikan ketika bencana terjadi.
“Metode yang sudah diterapkan di Jepang dalam kegiatan evakuasi mandiri ini terbukti efektif untuk menghindari kepanikan yang mengakibatkan kekacauan ketika terjadi gempa dan tsunami. Hal itu bisa memudahkan seluruh komponen masyarakat untuk mengevakuasi secara mandiri dengan aman dan terkendali,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo lewat keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/11/2019).
Sosialiasi kegiatan evakuasi mandiri dengan lagu yang digelar BNPB di Desa Durjela dan Desa Wangel, Kepulauan Aru, Nusa Tenggara Timur (NTT) berjudul Potong Bebek Angsa yang dinyanyikan oleh anak-anak hingga usia lanjut. Sembari bernyanyi mereka memperagakan beberapa gerakan mitigasi praktis, menutup kepala dan leher belakang, merunduk dan melindungi diri dengan kursi sembari bersiap untuk segera keluar dari ruangan.
“Semua riang, semua ikut senang apalagi mereka menyanyikan dan memperagakan gerakan yang dipandu oleh para satgas penanggulangan bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aru bersama kepala desa dan perangkat desa serta tokoh adat lainnya,” ungkapnya.
Agus mengatakan, ada 109 orang warga Desa Durjela dan 124 warga Desa Wangel turut serta mengikuti pembelajaran evakuasi mandiri yang dibidani oleh Direktorat Kesiapsiagaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain melakukan evakuasi mandiri dengan metode yang menyenangkan, warga juga mengikuti penilaian kondisi psikologis masyarakat dalam evakuasi dengan konsep Stamp Rally Exercise.