Yudi Latif: Penguatan Sosial Diperlukan untuk Membangun Kerukunan

PALU – Mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudi Latif, mengemukakan, perlu penguatan modal sosial yang dimiliki Indonesia untuk menjaga dan membangun kerukunan, kesatuan menuju kesinambungan keutuhan bangsa.

“Indonesia itu negara yang luas dengan segala keragamannya. Tantangan utama pembangunan nasional kita, sebelum membangun modal keterampilan dan modal finansial, modal sumber daya alam. Itu namanya modal sosial, modal yang bisa membuat kita bersatu,” kata Yudi Latif di Palu, Sabtu.

Pernyataan Yudi Latif berkaitan dengan langkah-langkah yang harus diambil pemerintah untuk membangun kerukunan, kedamaian dan ketentraman dalam bingkai bhineka tunggal ika di Indonesia, di tengah adanya ancaman gerakan radikal dari kelompok-kelompok tertentu.

Modal sosial ini, kata dia, harus masuk dalam politik pendidikan dan politik kebudayaan, dengan pengembangan program pendidikan sehingga yang berbeda dapat saling terhubung atau terkoneksi.

“Mestinya harus memperbanyak ruang-ruang perjumpaan. Dengan demikian kita mengembangkan kebiasaan bergaul di dalam keragaman-keragaman,” kata dia.

Menurut dia, bila yang berbeda sering ketemu dan berjumpa, maka akan terjalin koneksivitas hati dan pikiran, sehingga bisa terbangun kesamaan pandangan.

Saat ini, ujar dia, ruang-ruang perjumpaan di Indonesia mulai mengkerut, ditandai dengan sekolah-sekola, perumahan dan pekerjaan yang bersifat eksklusif.

Karena itu dibutuhka kehadiran negara, untuk membuat suatu undang-undang, tata kelola yang mengatur ruang-ruang perjumpaan sosial yang lebih intens.

“Kemudian, faktor keadilan. Ia menegaskan, kalau kita hidup bersama, maka mestinya senasib, sepenanggungan, berat sama dipikul, ringan sama di jinjing.

Lihat juga...