Wayan Koster: Sastra Dapat Menjadi Media Penyebar Nilai Luhur Budaya
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
Menurutnya tubuh dan jiwalah harus diperlakukan sebagai sawah yang harus dibajak dan dirawat kemudian ditaburkan biji-biji aksara, mantra, serta sastra yang nantinya akan tumbuh subur nilai-nilai luhur, keteguhan moral dan etika, serta kearifan lokal.
“Hasil akhirnya adalah manusia utama yang cerah dan mampu mencerahkan masyarakatnya,” jelasnya.
Gubernur menyampaikan, penyelenggaraan Seminar Internasional Sastra Indonesia tahun ini sesuai dengan visi Pembangunan Daerah Bali 2018-2023 yaitu: Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, menuju Bali Era Baru. Sejalan dengan visi tersebut, Seminar Internasional Sastra Indonesia mengangkat tema “Sastra, Lingkungan, dan Kita” yang secara khusus memberi perhatian pada bagaimana kesusastraan dapat mempengaruhi cara pandang dan cara bertindak manusia dalam kaitannya dengan alam.
“Kegiatan Seminar Internasional Sastra Indonesia ini kami harapkan akan melahirkan pemikiran serta pemahaman yang bermanfaat tentang bagaimana sastra, dan Nyastra mampu mendorong lahirnya manusia-manusia utama yang pikiran, ucapan dan tindakan-nya selalu diarahkan untuk tercapainya Tri Hita Karana dan Sad Kerthi,” harapnya.
Seminar Internasional Sastra Indonesia 2019 berlangsung tanggal 11-13 Oktober 2019. Kegiatan tersebut juga dilangsungkan pameran sastra yang digelar di gedung yang sama.