Sumbar Klaim TdS Dongkrak Jumlah Kunjungan Wisata
Editor: Koko Triarko
PADANG – Ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) telah memasuki usia ke-11. Terhitung sejak 2009, ketika itu setahun pascagempa melanda Sumatra Barat, event bertaraf Internasional pun dilangsungkan dengan melintasi sejumlah daerah.
Melihat ke belakang, TdS yang digelar secara perdana itu pun disambut meriah oleh masyarakat, khsusnya di Sumatra Barat. Para pria Eropa pun terlihat ramai di setiap daerah yang dilintasi sesuai rute yang telah ditentukan. Usaha-usaha rakyat pun tumbuh di setiap pinggir jalan, dan begitu juga untuk pariwisata.
Dengan adanya TdS, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengklaim bahwa terjadi lonjakan kunjungan wisatan ke Minangkabau.
Mulai dari 2009 itu, hingga kini masuk tahun 2019 yang akan dilangsungkan pada 2-10 November, klaim pemerintah masih sama dengan sebelumnya, bahwa telah terjadi peningkatan kunjungan wisatan ke daerahnya.

Hal ini berawal dari ide menyelenggarakan balap sepeda bertaraf internasional yang ketika itu digawangi langsung oleh Kementerian Pariwisata.
Ajang balap sepeda bisa mendatangkan minat kunjungan wisatawan, pernah diutarakan oleh salah seorang pebalap dari negara Eropa yang mengikuti perjalanan terselenggarakannya TdS di Sumatera Barat.
Ia adalah Lex Nederlof, pembalap asal Belanda yang menginjak usia 52 tahun pada TdS 2018. Nederlof turun ke event tersebut membela tim Nex CCN dari Laos.
Dari ceritanya itu, TdS telah ia ikuti sejak 2011, dan hingga 2018 ia masih setia kembali ke Sumatra Barat. Tapi, pada TdS 2019 ini ia belum bisa memastikan apakah bisa balapan lagi.