Subsidi Transportasi DKI Jakarta di 2020 Meningkat Hampir 50 Persen

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengusulkan anggaran subsidi transportasi Rp6,94 triliun untuk 2020. Usulan tersebut meningkat hampir 50 persen dari 2019, yang hanya Rp3,7 triliun.

Anggota DPRD DKI Fraksi PKS, Muhayar saat ditemui Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019) siang. Foto: Lina Fitria

Berdasarkan data Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran tersebut di breakdown untuk subsidi MRT sebesar 938,59 miliar, LRT Jakarta 665,07 miliar, dan Transjakarta 5,34 triliun.

Adapun anggaran PSO untuk tiga moda transportasi itu pada tahun ini hanya Rp 3,7 triliun. Rinciannya, subsidi untuk MRT Jakarta Rp 672,3 miliar, LRT Jakarta Rp 278,3 miliar dan Transjakarta Rp 2,76 triliun.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan adanya kenaikan subsidi dalam anggaran transportasi bertujuan untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Salah satu caranya ialah dengan adanya peremajaan dan penambahan bus.

“Adanya penambahanan bus dan kenyamanannya akan berdampak pada penamabahan kapasitas dan antusias masyarakat,” kata Syafrin saat ditemui terpisah, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019) sore.

Pengajuan anggaran tersebut sejalan dengan amanat dari Instruksi Gubernur (Ingub) nomor 66 tahun 2019 tentang pengendalian udara. Ingub itu memerintahkan kepala dinas perhubungan DKI untuk mempercepat peremajaan bus-bus tersebut.

Syafrin menyebut sebelumnya jumlah armada Jak Lingko baru mencapai 3.369 unit.

Lihat juga...