‘Rice Milling’ Diklaim Tingkatkan Kualitas Beras Petani Pessel
Editor: Koko Triarko
PESISIR SELATAN – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat, menyakini produksi beras melalui proses teknologi yang canggih, akan dapat mendorong harga gabah makin baik ke depannya.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, mengatakan, saat ini ada teknologi yang digunakan untuk menggiling padi di daerah Lakitan, Kecamatan Lengayang, namanya ‘Rice Milling’ yang didirikan salah satu investor asal negara Jepang, PT. Gita Trading Co. Ltd. Campany asal Jepang.
“Jika perlu hasil produksi ini nantinya kita memakai merk Beras Rajo Pasisir, agar lebih terkenal secara nasional,” katanya, Selasa (22/10/2019).
Ia berharap, agar kehadiran ‘Rice Milling’ dengan teknologi tinggi dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas beras di Pesisir Selatan.
Bupati Hendrajoni juga mendorong Gita Paradila Sandi selaku owner PT. Gita Trading Co. Ltd. Company, untuk menanamkan modalnya dalam pengembangan usaha perikanan, khususnya tambak udang di daerah setempat.
“Lokasi ini kan sangat luas. Jika dikembangkan menjadi usaha tambak udang, cakep juga. Sebab, berdekatan dengan muara dan laut,” ujarnya.
Kini, sejak adanya alat tersebut, penggilingan beras di daerah Pesisir Selatan diklaim mampu memproduksi beras sebanyak 30 ton per hari. Hal tersebut, jelas memberikan dampak yang positif terhadap pertanian, dan tentunya bagi perekonomian di Pesisir Selatan.
Apalagi, di daerah Lengayang merupakan kawasan pertanian yang cukup luas, sehingga keberadaan mesin penggilingan dapat membantu petani.
Menurutnya, keberadaan mesin penggilingan beras itu tidak hanya bisa menampung hasil pertanian di daerah Lakitan atau Lengayang, tapi juga bisa menampung hasil pertanian di Sumatra Barat.