Pelaku UMKM di Pesisir Selatan Perlu Memanfaatkan KUR
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Tidak hanya itu, pihaknya juga membuka diri terhadap pemilik UMKM yang ingin berkonsultasi seputar perkembangan usahanya, mulai dari pengemasan, pemasaran hingga permodalan. “Secara keseluruhan UMKM ini menyebar di 15 kecamatan di Pesisir Selatan,” sebutnya.
Selain perlu meningkatkan kemampuan pelaku UMKM di daerah itu melalui bimtek dan pelatihan-pelatihan. “Salah satu pelatihan yang akan dilaksanakan adalah cara membuat proposal bantuan modal usaha yang akan ditujukan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir atau LPDB,” ungkapnya.
Ia menambahkan pelatihan tersebut cukup penting karena proposal yang akan diajukan ke LPDB mesti dibuat dengan serinci-rincinya mulai dari profil, pangsa pasar hingga hambatan usaha.
Menurutnya pelatihan pembuatan proposal terus dilaksanakan sehingga LPDB menyentuh UMKM pada daerah setempat. “Melalui pelatihan kami berharap banyak UMKM yang mendapat kucuran dana segar dari LPDB yang diharapkan mampu mendorong perkembangannya,” harapnya.
Sejauh ini jenis UMKM yang ada di Pesisir Selatan yakni kerajinan batik, kuliner, dan produk oleh-oleh khas daerah setempat. Pengelolaan UMKM ada yang bersifat home industry hingga usaha dalam skala menengah.
Terpisah, Pembina Ekonomi Kreatif Pesisir Selatan, Lisda Rawdha, mengungkapkan, melihat tren positif pertumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat, maka pemerintah harus mendorong pengembangannya. Penegasan tersebut, karena mengingat usaha kreatif dinilai dapat membawa dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat.
“Di Pesisir Selatan memiliki banyak potensi yang bisa dikelola menjadi ekonomi kreatif yang bernilai ekonomi tinggi. Saya rasa melihat hal ini, pemerintah optimistis ekonomi kreatif akan terus berkembang, untuk para pelaku usaha kreatif perlu selalu didukung,” katanya.