NTT Segera Memasuki Musim Peralihan
KUPANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan segera memasuki musim peralihan dari kemarau ke musim hujan.
Kondisi tersebut mempertimbangkan, posisi matahari saat ini berada di selatan khatulistiwa, bergerak menuju ke Belahan Bumi Selatan (BBS). “Hal itu, menyebabkan melemahnya angin monsun timur, dan mulai terdapat angin monsun barat (peralihan), kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi, Sabtu (5/10/2019).
Menurutnya, angin monsum barat dapat pula menyebabkan beberapa wilayah NTT sudah mengalami hujan dengan skala lokal. Mengenai angin kencang, angin kencang yang terjadi saat ini disebabkan adanya tekanan rendah di wilayah Asia.
Hal itu menyebabkan perbedaan tekanan yang cukup besar dengan tekanan di daratan Australia. Tekanan udara di wilayah Indonesia pada umumnya berkisar antara 1012 hingga 1014 hPa. Sementara tekanan udara di wilayah Australia, secara umum berkisar antara 1018 hingga 1028 hPa. Perbedaan tekanan inilah yang menyebabkan beberapa wilayah NTT seperti Pulau Timor, Pulau Sabu, Pulau Rote, Pulau Sumba dan beberapa wilayah di Pulau Flores mengalami angin kencang hingga 40 km/jam.
Kondisi cuaca, dalam satu pekan ke depan umumnya cerah berawan, dan berpotensi terjadi hujan lokal. Suhu udara berkisar dari 22-35° c, kelembaban udara berkisar antara 45 hingga 90 persen, dan angin bertiup dari Timur-Selatan, dengan kecepatan angin 20 hingga 40 km/jam. (Ant)