Kemarau Panjang, BPBD Purbalingga Droping Air ke 92 Desa
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Dukungan dari berbagai pihak sangat luar biasa, sehingga droping air bersih masih bisa terus dilakukan. Jika hanya mengandalkan dari BPBD, tentu kita mempunyai keterbatasan anggaran,” terangnya.
Lebih lanjut Muhsoni menjelaskan, penanganan bencana kekeringan ini, bukan hanya menjadi tanggung jawab BPBD Purbalingga, melainkan menjadi tanggung jawab bersama. Sehingga penanganan kekeringan, bisa dilakukan seperti halnya penanganan bencana yang lain.
Mengingat, selama ini Kabupaten Purbalingga selalu berada di urutan tertinggi untuk pendistribusian air bersih. Sehingga dibutuhkan penanganan yang permanen untuk menangani kekeringan bersama dengan OPD terkait.
Muhsoni mencontohkan, kemungkinan untuk pembuatan embung, sumur bor ataupun pamsimas perlu digalakkan kembali. Jika hal tersebut dilakukan, maka secara bertahap kekeringan di Purbalingga akan teratasi.
“Kemarin kita sudah membahas dengan OPD terkait untuk penanganan kekeringan jangka panjang, seperti kemungkinan pembuatan embung atau sumur bor. Sebab, belajar dari musim kemarau panjang sekarang ini, maka antisipasi harus dilakukan untuk kemarau berikutnya,” tuturnya.