Gencatan Senjata di Suriah Utara Permanen Sebut Trump

WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu (23/10) mengatakan gencatan senjata di Suriah Utara sekarang permanen dan mencabut sanksi atas Turki sebagai akibatnya, dan membantah kecaman mengenai keputusannya untuk menarik tentara AS yang membuat Suku Kurdi diserang.

Dalam pidato di Gedung Putih, Trump menggambarkan gencatan senjata tersebut sebagai “terobosan besar” yang dirundingkan oleh satu tim yang dipimpin oleh Wakil Presiden Mike Pence. Trump mengatakan ia menginstruksikan Menteri Keuangan Steven Menuchin untuk mencabut sanksi yang dijatuhkan atas Turki, setelah pasukan Ankara menyerang Suku Kurdi “kecuali sesuatu terjadi sehingga kami tidak senang”.

“Banyak nyawa sekarang diselamatkan sebagai hasil dari perundingan kami dengan Turki, hasil yang dicapai tanpa menumpahkan setetes pun darah orang Amerika, tak seorang pun ditembak, tak seorang pun terbunuh,” kata Trump.

Namun pidato tersebut gagal menangkal serangan dari anggota Parlemen AS terhadap keputusan tiba-tiba Trump pada awal bulan ini untuk menarik tentara dari Suriah guna membersihkan jalan buat penyerbuan Turki, kata Reuters –yang dipantau di Jakarta, Kamis. Kongres AS masih mengerjakan satu paket sanksinya sendiri untuk menghukum Turki karena serangan lintas perbatasannya.

Seorang pejabat senior Trump, yang memberi penjelasan kepada wartawan dalam satu taklimat, mengatakan meskipun kebanyakan petempur ISIS masih mendekam di dalam tahanan, tampaknya sejumlah kecil telah melarikan diri dari penjara. Turki bertanggung-jawab untuk membekuk mereka kembali, katanya.

“Kami dengan seksama mengawasi situasi mengenai petempur ISIS,” kata pejabat itu.

Lihat juga...