Selain itu, ia juga mengatakan manjujai dapat meningkatkan kesadaran orang tua dan masyarakat tentang cara pengasuhan anak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Setelah dilakukan penelitian pada masyarakat Minangkabau yang masih melestarikan budaya manjujai di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, ditemukan adanya pertambahan rata-rata berat badan dan panjang badan anak pada kelompok yang diberikan stimulasi psikososial manjujai dan suplementasi gizi makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).
“Rata-rata penambahan berat badan anak sebesar 0,95 kilogram (lebih kurang 0,67 standar deviasi) setelah bulan ketiga dan 1,52 Kilogram (lebih kurang 0,69 standar deviasi) setelah bulan keenam intervensi,” ujar dia.
Selain itu penambahan panjang badan sebesar 3,83 centimeter setelah bulan ketiga dan 6,27 centimeter setelah bulan keenam intervensi, terutama pada kelompok kombinasi MP-ASI dan manjujai dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Ia berharap manjujai kembali diterapkan oleh masyarakat, khususnya bagi masyarakat Minangkabau karena dapat memberikan manfaat bagi orang tua untuk perhatian yang lebih terhadap pemenuhan kebutuhan gizi anak.
“Karena dengan adanya manjujai orang tua menjadi lebih dekat dengan anak dan anak pun mendapat perhatian yang lebih,” katanya. [Ant]