Dinkes Pamekasan Lakukan Pencegahan Difteri
Selain itu, sambung Farid, salah satu kegiatan posyandu itu juga imunisasi. Sehingga, jika kegiatan posyandu aktif, maka imunisasi oleh bidan dan perawat yang ada di desa secara otomatis juga akan aktif.
Ke tiga, Dinkes Pamekasan juga mendorong untuk melibatkan PKK dalam setiap kegiatan posyandu. Sebab dengan cara itu, maka semangat dalam upaya meningkatkan pola hidup sehat di kalangan masyarakat desa akan lebih kuat.
“Dan, ke empat, kami menginstruksikan kepada para bidan dan perawat di desa untuk merujuk penderita bila menemukan tanda-tanda gejala para warga. Jadi, harus gerak cepat,” kata Farid.
Dengan cara itu, Farid yakin, jika ada warga Pamekasan yang terserang difteri, akan segera bisa tertangani dengan cepat.
Menurut Plt Kepala Dinkes Farid Anwar, difteri merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae, yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat memengaruhi kulit.
Jenis penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa.
Penyebaran jenis penyakit ini bisa melalui partikel di udara, benda pribadi, peralatan rumah tangga yang terkontaminasi, serta menyentuh luka yang terinfeksi kuman difteri.
Warga yang berpotensi berisiko terhadap penyakit ini menurutnya, anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang tua di atas usia 60 tahun, dan belum mendapatkan vaksinasi difteri atau anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Selain itu, orang yang pernah berkunjung ke daerah dengan cakupan imunisasi difteri yang rendah juga berisiko terserang difteri, termasuk kelompok masyarakat dengan pola hidup yang tidak sehat.