Di Indonesia, Pasar Perbankan Syariah Belum Tergarap Maksimal

Ilustrasi. [CDN]
Relaksasi

Pandangan lain kebijakan relaksasi yang diberikan oleh BI dan OJK terhadap sektor perumahan berbuah pada terus meningkatnya pertumbuhan sektor perumahan selama satu tahun terakhir, yaitu dari 3,07 persen di kuartal II/2018 menjadi 5,74 persen di kuartal II/2019.

Pertumbuhan ekonomi sektor real estate sudah melampaui pertumbuhan PDB sejak kuartal I/2019, yaitu 5,46 persen dan 5,74 persen di kuartal II/2019 (yoy).

Namun karena sumbangan sektor ini ke PDB masih kecil, yaitu hanya2,8 persen terhadap PDB, maka tidak mempunyai daya dorong yang cukup untuk dapat mendongkrak pertumbuhan PDB Indonesia.

Pengamat pasar modal Haryajid Ramelan menuturkan, instrumen syariah sangat dibutuhkan masyarakat di Indonesia sebagai alternatif untuk pembiayaan rumah melalui KPR syariah.

Adanya BTN Syariah yang masuk ke bisnis inti yang sama dengan induknya dengan cara syariah menjadikan masyarakat tidak lagi berpindah bank. Besarnya masyarakat muslim yang mulai hijrah ke instrumen syariah bakal memberikan peluang besar bagi BTN Syariah ke depan.

Menurut Haryajid, lesunya pasar properti saat ini dengan pembiayaan konvensional tentu akan bagus jika dilakukan pembiayaan secara syariah. Banyaknya yang beralih dari instrumen konvensional ke instrumen syariah menjadi ceruk tersendiri bagi BTN Syariah.

Pembiayaan syariah maupun penyimpanan secara syariah menunjukkan tren peningkatan. Tentu hal ini tak akan disia-siakan oleh perbankan termasuk dalam hal ini BTN yang selain selama ini bermain di sektor properti dan juga demand yang masih besar.

Hingga akhir Juni 2019, BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan aset di ttingkat 19,67 persen (yoy) menjadi Rp29,17 triliun. Kenaikan aset tersebut disokong peningkatan pembiayaan sebesar 16,54 persen (yoy) menjadi Rp23,16 triliun per Juni 2019.

Sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 18,15 persen (yoy) menjadi Rp23,03 triliun pada akhir Juni 2019. Dengan capaian kinerja tersebut, per Juni 2019, BTN Syariah meraup laba senilai Rp105,23 miliar. [Ant]

Lihat juga...