Budidaya Kerapu di Sumbar Curi Perhatian Perbankan

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

PADANG — Usaha budidaya ikan kerapu yang ada di Provinsi Sumatera Barat mampu menarik perhatian dari pihak perbankan. Buktinya, Bank BNI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) datang langsung ke tempat budidaya yang ada di Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, Yosmeri mengatakan, saat ini usaha budidaya ikan kerapu mulai dilirik dari pihak perbankan. Ada kemungkinan dalam waktu dekat dibantu permodalan usaha untuk pelaku usaha. Karena memang, usaha tersebut telah mendapatkan pasar ekspor, dengan tujuan Hongkong dan Singapura.

“Selama tahun 2019 ini kita telah melakukan dua kali ekspor. Sebelumnya ada 20 ton ikan, dan belum lama ini kita kembali melakukannya dengan jumlah 16,3 ton,” katanya, Selasa (15/10/2019).

Menurutnya, Sumatera Barat cukup mampu memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Hanya saja skala pengiriman itu dibatasi, karena ada deregulasi Permen Kelautan dan Perikanan yang mengaturnya.

Di Sumatera Barat sendiri, sebenarnya daerah yang paling besar memproduksi ikan kerapu ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Sedangkan untuk daerah yang kini melakukan budidaya, selain Pesisir Selatan, ada di Kota Padang, Pasaman Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

“Hal tersebut membuat pihak perbankan menilai, sangat potensial sekali memberikan permodalan usaha bagi pelaku usaha budidaya ikan kerapu. Kan sudah ekspor, jadi secara penghasilan sudah menjanjikan. Cuma, yang perlu didiskusikan sekarang, panennya itu cukup lama, yakni 8 bulan hingga 1,5 tahun,” ucapnya.

Artinya, jika nanti pihak perbankan memberikan dukungan modal usaha, bagi pelaku usaha tentunya tidak bisa melakukan pembayaran pinjaman per bulannya.

Lihat juga...