Anies: Penurunan Permukaan Tanah di Jakarta Terjadi di Kawasan Nonpipanisasi

Sekarang proses pembicaraan serius dengan swasta ada Palyja dan Aetra. Dengan satu pihak berlangsung progresif, satu pihak mandek.

“Posisi mereka belum berubah, kami dalam proses pembicaraan dengan mereka, ini yang kami harap bisa dituntaskan,” kata Anies.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologinya menaruh perhatian besar terhadap kondisi lingkungan di Jakarta. Salah satu yang menjadi isu besar adalah kota metropolitan ini berpotensi tenggelam.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menerangkan pihaknya melalui Badan Geologi sudah melakukan kajian terkait penurunan permukaan tanah. Tercatat hingga 2013 permukaan tanah di Jakarta sudah turun 40 meter dari asalnya, khususnya di Jakarta bagian utara.

Dampak yang sudah jelas terlihat adalah wilayah di pesisir Jakarta Utara. Air laut sudah masuk dan mengurangi batas wilayah di Jakarta Utara.

Masuknya air laut ke wilayah Jakarta sudah menimbulkan intrusi atau masuknya air laut ke pori-pori batuan yang mencemari air tanah.

Menurut catatan Badan Geologi, intrusi air laut sudah mencapai wilayah Monas bagian utara.

“Intrusi air lautnya sudah sampai Monas area utara. Kalau dibiarkan terus intrusi air lautnya makin parah, ekologi lingkungannya makin banyak terkena,” kata Jonan. (Ant)

Lihat juga...