Anies: Penurunan Permukaan Tanah di Jakarta Terjadi di Kawasan Nonpipanisasi

JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebutkan turunnya permukaan tanah di Jakarta terjadi di kawasan nonpipanisasi.

Anies yang ditemui di Jakarta, Selasa (15/10), menanggapi temuan Kementerian ESDM soal air laut sudah masuk ke kawasan Monas karena turunnya permukaan tanah.

Anies menyebutkan bahwa pihaknya mengetahui hal tersebut dari hasil penelitian Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) soal turunnya tanah di Jakarta.

“Soal air laut, penurunan muka tanah. Beberapa waktu lalu, tim peneliti dari JICA mempresentasikan kepada kami, hasil pantauan penurunan permukaan tanah di Jakarta di beberapa titik,” katanya.

“Perlu saya garis bawahi di sini. Titik-titik itu mengalami penurunan di tempat yang tidak melakukan pipanisasi air minum,” kata Anies di Balai Kota Jakarta.

“Akan tetapi di tempat yang pipanisasi, maka penurunan permukaan tanahnya berhenti. Tapi di tempat yang belum ada pipa air minum, penurunan tanahnya berjalan terus,” ujarnya.

Atas hasil temuan JICA tersebut, Anies menyatakan, pihaknya menarik kesimpulan bahwa sangat penting perluasan pipa air minum untuk mencegah penurunan permukaan tanah lebih jauh.

“Jelas sekali dari temuan itu,” ujar Anies.

Perluasan jaringan pipa air minum tersebut dinilai lebih mudah dilakukan jika pengelolaan air minum dari swasta diambilalih pemerintah provinsi seperti yang pernah diungkapkan Anies.

Akan tetapi hingga saat ini, hal tersebut belum terealisasi karena masih dalam proses pembahasan antara PAM Jaya dengan Aetra dan Palyja selaku operator air bersih.

Pihaknya berkepentingan mempercepat persoalan tata kelola air agar bisa mencegah penurunan permukaan tanah sekaligus memastikan setiap warga mendapatkan air bersih untuk bisa diminum.

Lihat juga...