Anies: Penumpang Angkutan Umum Meningkat
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Rabu (16/10/2019) genap dua tahun menjabat dan memimpin Ibu Kota Jakarta. Selama dua tahun menjabat sebagai gubernur, Anies mengklaim keberhasilan program penggunaan transportasi umum.
Saat ini disebut-sebut, di Jakarta jumlah pengguna transportasi umum meningkat dua kali lipat. Peningkatan salah satunya terlihat dari jumlah pengguna transjakarta dalam dua tahun terakhir. “Dalam dua tahun dari 2017 hingga 2019, jumlah penumpang naik hampir dua kali lipat kisaran 640.000 penumpang per hari,” kata Anies, Selasa (15/10/2019).
Anies menyebut, jumlah armada transjakarta dalam tiga tahun terakhir meningkat. Di 2017 ada 2.380 unit, di 2018 ada 3.017 unit, dan di 2019 ada 3.548 unit bus. Transjakarta memiliki 260 halte yang tersebar dalam 13 koridor, Publik Service Obligation (PSO) transjakarta, bertambah sepuluh kali lipat dari Rp333 juta pada 2011, menjadi Rp4,1 miliar pada 2020.
Pada 2019, fasilitas bus transjakarta terintegrasi dengan dua moda transportasi lain berbasis rel, yakni MRT di Bundaran HI dan LRT di Jalan Pemuda. Sementara untuk Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta sejak resmi beroperasi pada 24 Maret 2019 lalu, transportasi umum berbasis rel ini memiliki penumpang harian mencapai 100.000 orang pada akhir 2019.
Hingga Juli 2019, jumlah rata-rata pengguna MRT Jakarta mencapai 94.824 orang per-hari. Kondisinya, naik 15,9 persen dibanding kondisi Juni. Ketepatan waktu kedatangan, waktu tempuh, dan waktu berhenti kereta di stasiun MRT mencapai 100 persen dari total 6.159 perjalanan kereta. “MRT menjadi primadona transportasi publik termodern di Jakarta dan satu-satunya di Indonesia. Kereta Ratangga melewati 13 stasiun Fase 1, dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia, sepanjang 16 kilometer setiap hari,” paparnya.