Harga tiket untuk menonton pagelaran ini dipatok 20 euro per orang. Rangkaian pagelaran Wayang Orang didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, KJRI Hamburg, Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia di Jerman (IASI), DIG Hamburg, Diaspora Indonesia in Bremen, AFA, juga PPI dari berbagai kota di Jerman.
Kemudian, Yayasan Paramarta Karya Budaya yang menggandeng Rama Thaharani, Arts Producer internasional, didikung Kemendikbud menyelenggarakan rangkaian seminar dan workshop untuk tari dan gamelan, khusus wayang orang, selama dua minggu di bulan Agustus.
Karavan budaya
Dalam rangkaian pementasan wayang orang juga digelar Karavan Budaya, berkelliling enam kota di Jerman utara, Hamburg, Goettingen, Rotenburg and der Wuemme, Bremen, Kiel dan Hannover.
Karavan Budaya dirancang sebagai program diplomasi budaya yang inklusif dan interaktif, segaligus mempromosikan pagelaran Kresna Duta. Menampilkan 5 penari dan 6 pengrawit yang terlibat dalam pagelaran Kresna Duta.
Senimar dan workshop wayang orang ini berbeda durasinya di tiap kota. Di Hamburg, misalnya, workshop dilaksanakan selama 2 hari dan masing-masing berdurasi empat jam. Di kota lain, diadakan singkat hanya tiga jam.
Kegiatan ini tidak dipungut biaya. Mereka juga memboyong peralatan gamelan milik KJRI Hamburg untuk mendukung workshop tersebut. Selain di Bremen, workshop juga digelar di museum Uebersee Bremen.
Matheus Wasi Bantolo, pengajar di ISI Surakarta juga salah satu penari yang mengisi seminar dan workshop tersebut, bercerita sedikit mengenai animo orang-orang Jerman dari berbagai kalangan yang menjadi peserta.
Hadir di antaranya ada pemusik, peminat budaya, anak-anak sekolah, mahasiswa juga warga Indonesia.