Warga Diimbau Tidak Menutup Jalan Masuk Waduk Napung Gete

Editor: Mahadeva

MAUMERE – Warga pemilik lahan pembangunan waduk napun Gete, kembali menutup jalan masuk ke lokasi pembangunan, Sabtu (31/8/2019). Hal itu dilakukan karena tidak kunjung dibayarnya sisa dana ganti rugi.

Warga sebelumnya dijanjikan oleh pihak Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, pembayaran ganti rugi akan dilakukan akhir Agustus 2019. Namun, hingga kini tak kunjung terealisasi. “Kita himbau kepada masyarakat supaya lahan yang sudah dibebaskan jangan ditutup. Ini sedang diurus oleh pemerintah pusat dan provinsi NTT,” tegas Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, Senin (9/9/2019).

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo. Foto : Ebed de Rosary

Dikatakan Robi, lahan yang ditutup warga sudah dibebaskan menggunakan dana dari pemerintah Kabupaten Sikka. Proses pembayaran ganti rugi sedang diurus, dan dalam proses administrasi. “Pak Kapolres Sikka memberitahu saya, akan melakukan pendekatan kepada warga agar membuka dulu blokade supaya pekerjaan pembangunan bisa berlanjut,” tandasnya.

Robi menyebut, bukan pemerintah daerah mau menjanjikan dan menunda. Tugas Pemkab Sikka sudah selesai. Kewajiban pembebasan lahan oleh Pemkab Sikka sudah sesuai dengan kesepakatan. “Uang itu harus dibayar secara tepat, jadi pemerintah pusat menggunakan tim appraisal untuk menghitung secara terperinci, sehingga pembebasan lahan ini tidak menjadi perkara di kemudian hari,” jelasnya.

Simon Lewar salah seorang pemilik lahan kepada Cendana News menyebut, warga menutup akses jalan masuk ke lokasi waduk karena kesal dengan janji pemerintah yang tak kunjung terealisasi. “Pihak balai wilayah sungai menjanjikan akan dibayar dana sisa ganti rugi lahan di Agsutus. Tapi sampai akhir Agustus tidak juga terealisasi sehingga warga melakukan penutupan kembali,” ujarnya.

Lihat juga...