Wagub Jabar: Wacana Bekasi Gabung DKI Hanya Politik
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, menanggapi wacana Kota Bekasi pindak ke DKI Jakarta dengan menyebut pernyataan Wali Kota, Rahmat Effendi, hanya ungkapan politik.
“Ungkapan Bekasi memilih bergabung ke DKI Jakarta oleh Wali Kota Bekasi, itu sah-sah saja. Karena Pak Rahmat Effendi, sebagai politisi, dan saya juga sebagai politisi, setiap ungkapan tentunya memiliki multitafsir,” ujar Uu, di Bekasi, Sabtu (21/9/2019).
Dikatakan, bahwa ucapan politisi tersebut memiliki efek domino, seperti arahnya ke mana, dia mengibaratkan ungkapan tersebut layaknya seorang pemain biliar yang penuh warna dan multitafsir. Tinggal bagaimana seseorang menafsirkan saja.
“Harus dipahami, hidup ini harus berpolitik untuk meraih sukses. Terkait setuju atau tidak, tentu saya tidak bisa memberi statment pribadi begini, apalagi itu ucapan politik dan masih abu-abu,” ucapnya.
Dia tidak ingin berspekulasi. Uu beranggapan, semua ucapan politisi abu-abu dan hanya pasti jika sudah diputuskan alias sudah jadi. Namun, dia mengajak menghargai apa yang menjadi keinginan Wali Kota Bekasi.
Menurutnya, Jabar adalah sebuah kawasan strategis sebagai wilayah penyanggah Ibu Kota. Dan, harus dipahami, bahwa dulu kawasan DKI Jakarta itu bagian dari Jawa Barat. Pastinya keputusan politik itu jika sudah jadi.
Dalam kesempatan itu, Uu menyampaikan soal progress pemindahan Ibu Kota Jawa Barat dari wilayah Bandung, ke tiga wilayah yang sudah ditetapkan. Uu, secara pribadi menyampaikan keinginan pemindahan Ibu Kota Jawa Barat bisa ke wilayah Kertajati, Kabupaten Majalengka, dibanding dua wilayah lainnya, seperti Walini dan Tegalluar.