Suwar-Suwir, Manisnya Makanan Khas asal Tapal Kuda Jatim
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JEMBER – Suwar-suwir selama ini menjadi makanan khas di dua daerah, Jember dan Bondowoso. Cemilan yang identik dengan rasa manis dan tekstur rasa yang lembut ini merupakan hasil olahan lebih lanjut dari tape yang berbahan dasar singkong.
“Saya rasa, suwar-suwir di Bondowoso dan Jember sama saja sih. Hanya beda brand atau merek saja,” ujar Umar Ariffudin, pemuda 26 tahun yang menekuni usaha pembuatan suwar-suwir dengan bendera usaha berupa UD Mutiara Rasa dan merek Candiber kepada Cendana News, Sabtu (7/9/2019).

Pembuatan suwar-suwir sebenarnya cukup sederhana, namun tetap dibutuhkan kejelian dan ketekunan. Serta kreativitas jika ingin mampu eksis di pasar. “Kita siapkan bahan baku berupa tape singkong yang sudah masak dan gula. Perbandingannya sama, satu banding satu,” terang Umar.
Terlebih dulu, tape singkong dihaluskan sebelum dimasak. “Dihaluskannya seperti diselep pada daging. Lalu dicampur dengan gula,” papar Umar.
Proses memasak daging tape membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Umar biasa memasak dengan menggunakan kuali besar dan tungku. “Dimasak sampai jadi jenang,” ujar Umar.
Setelah selesai, Umar mencampurkannya dengan perasa sesuai varian yang tersedia. “Lalu kita ratakan dan diloyang. Dikeringkannya kira-kira lima menit, lalu dipotong-potong dan dibungkus,” ujar Umar.
Dibanding tape, suwar-suwir memiliki keistimewaan tersendiri. Yakni bisa awet tanpa bahan pengawet.
Untuk bisa bersaing di pasar, Umar membuat variasi rasa pada suwar-suwir yang ia jual. Tidak hanya rasa tape, tapi juga ada aneka rasa buah. “Total ada 18 rasa. Kebanyakan buah-buahan, tetapi ada satu rasa yang bukan buah-buahan, yakni rasa kopi,” tutur Umar.