Ribuan Korban Berdoa di Bekas Tsunami Palu

Sejumlah jemaah mendoakan korban bencana yang meninggal saat bencana. Zikir dan doa bersama yang diikuti ribuan korban bencana di kawasan eks tsunami di sekitar Patung Kuda, Teluk Palu, Jumat petang (27/9) itu dilaksanakan untuk mengenang setahun bencana di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala yang diselenggarakan Majelis Zikir Nurul Khairat pimpina Habin Soleh Alaydrus atau Habib Rotan - Foto Ant

PALU – Ribuan korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah mengenang peristiwa yang terjadi 28 September setahun lalu. Mereka menggelar zikir, ceramah agama dan doa bersama, di kawasan bekas tsunami Patung Kuda, Pantai Talise, Palu, Jumat (27/9/2019) petang.

Tua, muda, anak-anak, remaja dan orang dewasa, berbondong-bondong memadati ruas Jalan Rajamoili di pesisir Teluk Palu di Kelurahan Besusu dan Talise sejak pukul 16.00 WITA. Selain untuk mengenang peristiwa tersebut, mereka juga mendoakan seluruh korban bencana meninggal. Doa dipimpin pimpinan Majelis Zikir Nurul Khairat, Habib Soleh Alaydrus atau Habib Rotan. Seluruh jamaah nampak khusyuk melantunkan zikir dan memanjatkan doa kepada Allah SWT, agar Sulawesi Tengah terhindar dari bencana yang serupa mendoakan semua korban bencana yang telah meninggal dan hilang.

“Saya ke sini sudah rutin hampir tiap minggu, karena majelis zikir di sini sudah dilaksanan tiap minggu setiap hari Jumat seminggu pascabencana untuk mendoakan para korban bencana dan daerahku,” kata salah satu jemaah, Arisman.

Tidak ada niat lain, selain semata-mata untuk beribadah dan mendapat siraman rohani dari ulama dan habaib yang hadir. “Saya juga memperoleh ceramah dan nasehat agama dari para ulama, habib dan ustadz setiap mengikuti kegiatan ini. Sangat menenangkan hati dan jiwa. Tidak dapat dibeli dengan uang,” katanya.

Jamaah lainnya, Ahmad, juga menyatakan hal serupa. Ia sangat bersyukur kegiatan keagamaan dilaksanakan di kawasan eks tsunami pascabencana meluluhlantahkan di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu. “Saya sangat bersyukur zikir dan doa bersama dilaksanakan di sini, untuk mengenang peristiwa setahun lalu itu, sebab tempat ini dulunya kebanyakan membuat masyarakat lalai dari beribadah kepada sang pencipta,”ujarnya.

Lihat juga...