Purwakarta Gelar Salat Istisqa Serentak
PURWAKARTA – Pemkab Purwakarta, Jawa Barat akan menggelar Salat Istisqa atau salat meminta hujan. Kegiatan akan digelar secara serentak pada Jumat (20/9/2019).
Kegiatan tersebut untuk menyikapi dampak bencana kekeringan sudah semakin meluas di wilayah Purwakarta. “Kami menginstruksikan agar para pegawai menggelar Salat Istisqa secara serentak pada Jumat (20/9/2019) di wilayah masing-masing. Itu harus dilaksanakan jajaran pemerintah desa, kecamatan hingga tingkat kabupaten,” kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, Rabu (18/9/2019).
Saat ini, di Purwakarta terdapat beberapa daerah yang sudah terdampak kemarau panjang. Seperti kekurangan air bersih, kebakaran dan mengeringnya areal pesawahan. “Semoga, melalui ikhtiar bersama nanti, Allah SWT segera mencurahkan berkahnya melalui hujan. Supaya, dampak bencana ini tidak terus meluas dan berlarut-larut,” tambahnya.
Anne mengklaim, berbagai antisipasi telah disiapkan untuk menyambut pergantian musim mendatang. Di musim hujan nanti, Purwakarta memiliki beberapa daerah yang rawan bencana seperti longsor dan banjir.
Sementara itu, Rabu (18/9/2019), Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Salat Istisqa, untuk memohon kepada Allah SWT agar hujan turun. Hujan dibutuhkan agar asap yang mengancam kesehatan warga setempat bisa segera sirna. “Pagi ini, kita menggelar Salat Istisqa, untuk memohon kepada Allah, agar Kalbar bisa diberikan hujan. Hal ini kita lakukan, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi asap, akibat pembakaran hutan dan lahan,” kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Rabu (18/9/2019).
Salat Istisqa diikuti oleh Kapolda Kalbar dan Pangdam XII Tanjung Pura, serta seluruh SKPD Kalbar yang beragama Islam. Meski di tengah kepungan asap, Salat Istisqa dilaksanakan di halaman Kantor Gubernur Kalbar. Menurut Sutarmidji, berbagai upaya untuk memadamkan api sudah dilakukan. Namun, dengan luas lahan yang terbakar dan sebagian api berada di lahan gambut, proses pemadakam menjadi lebih sulit untuk dilakukan.