KTNA Sebut Kabut Asap Karhutla Ganggu Produktivitas Petani
Selain itu, KTNA juga siap membantu pemerintah dengan menghadirkan 350 ribu penyuluh pertanian swadaya yang terakreditasi. Keberadaan penyuluh pertanian tersebut diharapkan menjadi jawaban minimnya penyuluh pertanian pegawai negeri sipil yang ada saat ini.
Selanjutnya, Winarno mengakui jika saat ini para petani masih kesulitan untuk memasarkan hasil produksi tani mereka. Kesulitan itu juga selaras dengan harga jual hasil pertanian yang minim. Untuk itu, ke depan KTNA akan menginisiasi pendirian KTNA Mart, yang khusus menampung hasil pertanian lokal.
“Kami sudah mengawali di Kabupaten Indramayu dan ke depan diharapkan juga berdiri di seluruh Indonesia,” paparnya.
Pada akhirnya, seluruh program yang dijalankan KTNA tersebut adalah untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Dia menjelaskan jika Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang sangat besar, terutama dalam bidang pangan karena tidak sebanding antara pertumbuhan penduduk dan lahan pertanian. (Ant)