Kemarau, Warga Lamsel Rela Antre di Mata Air Sukaratu

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Salah satu warga asal Desa Canggu Kecamatan Kalianda mengisi air bersih untuk kebutuhan memasak dan minum dari mata air Desa Sukaratu Kecamatan Kalianda Lampung Selatan, Kamis (26/9/2019) – Foto: Henk Widi

Air tersebut digunakan untuk memasak dan minum karena sangat bersih.

Galon yang digunakan selama hampir setahun mengambil air di mata air Sukaratu disebutnya tidak berlumut menandakan kebersihan air tersebut.

“Setiap beberapa hari sekali gantian dengan suami mengantre air bersih untuk kebutuhan minum dan memasak meski air sumur masih mengalir,” ungkap Heni.

Mengantre air bersih disebutnya menjadi rutinitas baginya dan warga lain selama belasan tahun di mata air Sukaratu. Meski demikian saat kemarau ia menyebut antrean bisa bertambah banyak seiring dengan menyusutnya debit mata air tersebut dan banyaknya warga yang mulai kekurangan air.

Selain dari kecamatan Kalianda, warga yang mengambil air bersih berasal dari kecamatan Penengahan.

Air bersih gratis tersebut menurutnya ikut menghemat pengeluaran baginya. Sebab galon isi ulang di sejumlah warung dijual seharga Rp5.000 untuk isi 19 liter. Sementara di toko waralaba dengan merek tertentu harga air minum isi ulang bisa mencapai Rp18.000.

Memanfaatkan mata air Sukaratu meski harus rela mengantre ia bisa memenuhi kebutuhan air bersih selama kemarau tanpa harus membeli.

Warga yang mengambil air dalam jumlah terbatas kerap memanfaatkan waktu siang hari. Selama kemarau dengan kebutuhan air yang meningkat sebagian warga rela menunggu hingga malam hari.

Sebagian pengambil air di sumber air Sukaratu dengan wadah lebih dari lima jeriken kerap melakukan pengambilan malam hari agar tidak mengganggu antrean warga lain.

Lihat juga...