LAMPUNG – Kebakaran lahan yang terjadi di sejumlah wilayah di Lampung Selatan (Lamsel), menyebabkan asap pekat. Selain terjadi di daratan, sebagian kebakaran lahan juga terjadi di pulau Rimau Balak, pulau Kandang Balak dan pulau Merak Besar di Selat Sunda. Namun, asap tersebut dirasa belum mengganggu aktivitas penyeberangan di Bakauheni.
Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bakauheni, menyebut arus penyeberangan lintas Selat Sunda masih aman. Meski asap kebakaran lahan terbawa ke perairan dan menimbulkan asap pekat, sejumlah kapal tidak mengalami gangguan. Ia telah mengimbau sejumlah nakhoda untuk waspada terhadap jarak pandang (visibility).
Hingga pertengahan September, Iwan Syahrial menyebut belum ada laporan gangguan pelayaran akibat asap kebakaran lahan. Sebab lokasi lintas pelayaran Bakauheni-Merak berada di dekat pulau Sumatra dan sejumlah pulau kecil Selat Sunda yang dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Meski ada kegiatan pembakaran lahan secara sengaja atau tidak sengaja, asap masih bisa ditolerir.

“Sempat ada laporan asap pembakaran lahan terjadi di pulau Merak Besar, pulau Kandang Balak yang sebagian oleh nelayan yang memancing dan sebagian pembersihan lahan pertanian, namun asap tidak menimbulkan gangguan visibility bagi nakhoda,” terang Iwan Syahrial, Minggu (15/9/2019).
Kepada para nakhoda, ia menghimbau agar memaksimalkan peralatan navigasi. Terutama pada malam hari menghindari insiden di perairan. Meski kabut asap tidak menyebabkan gangguan, surut terjauh muka air laut berpotensi mengakibatkan kapal kandas. Alur masuk di dekat pulau Rimau Balak dan alur keluar dekat pulau Kandang Balak rawan mengakibatkan kapal kandas.