GAW Sebut Kualitas Udara di Wilayah Sumbar Menurun
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Dari kondisi tersebut GAW memberikan peringatan dini adanya kejadian hotpsot yang terpantau pada wilayah di sekitar Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan berkurangnya curah hujan yang berfungsi sebagai pencuci udara. Arah angin yang menuju Sumbar dari daerah terjadinya hotspot/karhutla.
Menurutnya, kondisi tersebut akan memberi dampak penurunan kualitas udara yang terukur di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang.
“Jika hotspot pada sekitar Sumbar terus meningkat dan curah hujan masih terus berkurang perlu diwaspadai dampaknya terhadap kondisi kualitas udara di wilayah Sumatera Barat,” sebutnya.
Untuk itu, GAW mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi pembakaran sampah serta mengurangi terjadinya kebakaran lahan. Sangat disarankan kepada masyarakat agar menggunakan masker saat keluar rumah.
Sementara itu, terkait adanya data dari GAW Kototabang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat mencatat terhitung sejak tanggal 5-6 September 2019, telah terjadi kebakaran lahan di dua daerah.
Kalaksa BPBD Provinsi Sumatera Barat, Erman Rahman, mengatakan, dua daerah yang mengalami kebakaran lahan itu, seperti di Kabupaten Dharmasraya terjadi kebakaran lahan mencapai luas 4 hektare pada pukul 18.00 Wib kemarin. Dugaan sementara, kebakaran lahan itu terjadi, akibat kelalaian (human error).

“Kebakaran lahan itu terjadi di Jorong Koto Tinggi Blok C, Nagari Koto Besar, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya,” katanya.