GAW Sebut Kualitas Udara di Wilayah Sumbar Menurun

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PADANG – Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang merilis kondisi kualitas udara untuk wilayah Sumatera Barat. GAW menyatakan masyarakat perlu mewaspadai penurunan kualitas udara.

Kepala Stasiun GAW Bukit Kototabang, Wan Dayantolis, mengatakan, kondisi seminggu terakhir telah terjadi peningkatan titik panas di beberapa wilayah Kalimantan dan Sumatera. Hal tersebut ternyata turut berdampak ke wilayah Sumatera Barat.

“Dengan adanya pola angin yang bergerak dari wilayah timur dan selatan Sumatera mengarah ke wilayah Sumatera Barat. Maka hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan menurunnya kualitas udara di Sumatera Barat,” katanya, Sabtu (7/9/2019).

Ia menyebutkan berdasarkan pantauan pada 3 hari terakhir pola angin bervariasi dari timur hingga tenggara. Apalagi ada sejumlah titik panas yang terpantau pada tanggal 06 September 2019 kemarin, sehingga cukup dikhawatirkan.

Titip api tersebut tercatat sebanyak 126 titik terjadi di Provinsi Riau, 92 titik panas di Provinsi Jambi, 60 titik panas di Provinsi Sumatera Selatan, 1 titik panas di Provinsi Sumatera Barat.

“1 titik panas yang terpantau di Dharmasraya itu berada di daerah Pulau Punjung dengan tingkat kepercayaan 84 persen,” ucapnya.

Sementara dari pantauan data CO dan PM10 menunjukkan umumnya berada pada kategori BAIK, namun terjadi peningkatan konsentrasi PM10 hingga kategori SEDANG pada tanggal 6 September 2019.

“CO merupakan indikasi pembakaran tidak sempurna yang merupakan indikasi karhutla yang relatif intensif. PM10 merupakan pengukuran partikulat padat di atmosfer,” jelasnya.

Berdasarkan prakiraan hujan dasarian I dan II September 2019, curah hujan rendah diperkirakan terjadi di wilayah tengah hingga selatan Sumatera.

Lihat juga...